Comparison of Bottom Gillnet Catches with Different Mesh Sizes in the Waters of Sungai Jambat Village, Sadu District

Ardiansyah Ardiansyah(1*), Nelwida Nelwida(2), Indra Sulaksana(3), Yun Alwi(4), Lisna Lisna(5), Farizal Farizal(6),


(1) Department of Fishery Resources Utilization, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(2) Department of Animal Husbandry, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(3) Department of Animal Husbandry, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(4) Department of Animal Husbandry, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(5) Department of Fishery Resources Utilization, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(6) Department of Fishery Resources Utilization, Faculty of Animal Husbandry, Jambi University
(*) Corresponding Author

Abstract


Sadu District is located in East Tanjung Jabung Regency and consists of 9 villages, one of which is Sungai Jambat Village which is characterized by turbid, wavy, muddy, and sandy waters. The majority of fishermen in Sungai Jambat Village use bottom gillnet fishing gear with a mesh size of 3.5 inches and 4 inches. The purpose of this study was to compare the catches of bottom gillnet with mesh sizes of 3.5 inches and 4 inches in the waters of Sungai Jambat Village. The method used in this research is the experimental fishing method. The data collected includes environmental parameters, catch per species (head), and number of catches (head), weight per species (kg), and the total weight of catch (kg). The data analysis used is the descriptive analysis of an independent sample t-test. The results showed that the 3.5-inch mesh treatment was significantly higher than the 4-inch mesh treatment (p<0.05) in terms of the number and weight of bottom gillnet catches. In the 3.5-inch mesh size, the catch was 3,067 individuals with a weight of 248.40 kg, and the number of catches in the 4-inch mesh size was 2,820 individuals with a weight of 234.60 kg. The highest number of catches was leaftail croaker found in a 3.5-inch mesh size of 1,393 individuals, and mantis shrimp was the heaviest catch in a 3.5-inch mesh size weighing 69 kg. Pomfret is the lowest catch in terms of quantity and weight. The conclusion of this study in terms of the number and weight of catches with a 3.5-inch mesh size is higher than the 4-inch mesh size

Keywords


Bottom Gillnet; Mesh size; Sungai Jambat village waters

Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik (2021). Kecamatan Sadu dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik

Anggraeni, S.N., Solichin, A., Widyorini, N. (2016). Aspek Biologi Ikan Tigawaja (Johnius sp.) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kabupaten Kendal. Diponegoro Journal of Maquares, 5(4): 461- 467.

Bandi, N., Lisna, Mulawarman, (2021). Comparative of the Results of the Throw-Net Catch at Different Mesh sizes in Kerinci Lake. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 26(1).

Barus, T.A. (2004). Pengantar Limnologi Studi tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press. Medan.

DKP Tanjung Jabung Timur. (2020). Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan. Tanjung Jabung Timur: Dinas Perikanan dan Kelautan.

Elvince, R. (2021). Analisis Kualitas Air Danau Hanjalutung, Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 9(1): 30-41.

Fadika, U., Rifai, A., Rochaddi, B. (2014). Arah dan Kecepatan Angin Musiman serta Kaitannya dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut di Selatan Pangandaran Jawa Barat. Journal of Oceanography, 3(3), 429-437.

Fardiansyah, D. (2011). Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar. Jakarta: Artikel Ilmiah Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI Tanggal 30 November 2011.

Ihsan, N. (2009). Komposisi Hasil Tangkapan Sondong di Kelurahan Batu Tertip Kecematan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.

Moosa, M.K. (2000). Marine Biodiversty of the South China Sea: A Checklist of Stomatopod Crustacea. The Raffles Bulletin of Zoology, 8: 405 -457.

Nomura, M. (1985). Fishing Techniques. Tokyo: Japan International Cooperation Agency. p63-70.

Partosuwiryo. (2002). Dasar-Dasar Penangkapan Ikan. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian. Universitas Gajahmada. Yogyakarta

Pratama R. (2012). Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Jaring Rampus Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus kurroides) di Perairan Cisolok, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rahantan, A., Puspito, G. (2012). Ukuran Mata dan Shortening yang Sesuai untuk Jaring Insang yang Dioperasikan di Perairan Tual. Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 3(2): 141-147.

Rahmad, E. (2019). Perbedaan Hasil Tangkapan Drift Gillnet pada Pagi Hari dan Malam Hari di Perairan Ujung Jabung, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.

Robins, C.R., Bailey, R.M., Bond, C.E., Brooker, J.R., Lachner, E.A., Lea, R.N., Scott, W.B. (1991). World Fishes Important to North Americans. Exclusive of Species from the Continental Waters of the United States and Canada. Am. Fish. Soc. Spec. Publ. (21):243.

Rosadi, R.P., Lisna, L., Mairizal, M., Ramadhan, F. (2022). Komposisi Hasil Tangkapan Menggunakan Alat Tangkap Belat di Perairan Kelurahan Tanjung Solok Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science), 10(1): 61-67.

Rustandar, R. (2005). Analisis Efisiensi Teknik Unit Penangkapan Gillnetdi Muara Angke Jakarta. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Santoso, J., Haetami, R.R., Uju., Sumaryanto, H., Chairita. (2009). Perubahan karakteristik surimi dari ikan daging merah, daging putih dan campuran keduanya selama penyimpanan beku. Prosiding Seminar Nasional Tahunan VI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta: Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. 1-12.

Saputra, S.W., Rudiyanti, S., Mahardhini, A. (2008). Evaluasi Tingkat Eksploitasi Sumberdaya Ikan Gulama (Johnius sp.) berdasarkan Data TPI PPS Cilacap. Jurnal Saintek Perikanan, 4(1): 56-61.

Sarmintohadi. (2002). Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang Berwawasan Lingkungan di Perairan Pesisir Pulau Dulah Laut Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Penelitian Perikanan Laut.

Sasaki, K. (1995). A. review of the Indo-West Pacific Scaenid Genus Panna (Teleostei, Perciformes). Jap. J. Ichthyol., 42(1): 27- 37.

Setiawan, U., Wenno, J., Kayadoe, M.E. (2016). Laju Tangkap dan Musim Penangkapan Madidihang (Thunnus albacares) dengan Tuna Hand Line yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap, 2(4):147-154.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Tarsito: Bandung.

Sutrisno, A. (2013). Teknik Pengoperasian Jaring Kurau di Desa Nipah Panjang 1 Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

Syafriadi, R., Nofrizal, N., Isnaniah, I. (2018). Selektivitas Alat Tangkap Gill net di Desa Pongkai Istiqomah Kecamatan XII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Journal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

Syafrina, S., Raisa, A. (2011). Penggunaan DNA Barcode Sebagai Alternatif Identifikasi Spesies Udang Mantis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Urbasa, P.A., Undap, S.L., Rompas, R.J. (2015). Dampak Kualitas Air pada Budi Daya Ikan dengan Jaring Tancap di Desa Toulimembet Tondano. Jurnal Budidaya Perairan, 3(1): 59-67


Article Metrics

Abstract view : 87 times
PDF - 42 times

DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jpk.28.3.291-298

Copyright (c) 2023 Ardiansyah Ardiansyah, Nelwida Nelwida, Indra Sulaksana, Yun Alwi, Lisna, Farizal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.


Gedung Marine Center Lt 2. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.