Hubungan Karakteristik Sedimen dan Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Tanjung Balai Asahan Provinsi Sumatera Utara

Naomi Simanjuntak(1*), Rifardi Rifardi(2), Afrizal Tanjung(3),


(1) universitas riau
(2) Universitas Riau
(3) Universitas Riau
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2019 di Perairan Tanjung Balai Asahan Provinsi Sumatera Utara. Bertujuan untuk mengetahui ukuran partikel sedimen, mengetahui kelimpahan dan pola sebaran kerang darah (A. granosa), serta menganalisis pengaruh antara ukuran partikel sedimen dan bahan organik terhadap kelimpahan kerang darah (A. granosa). Sampel sedimen dan kerang darah diambil menggunakan Eckman grab dari 4 stasiun, disetiap stasiun terdiri dari 5 titik sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan Tanjung Balai Asahan masih mampu untuk mendukung kehidupan kerang darah. Jenis sedimen di perairan ini adalah didominasi oleh lumpur berpasir. Diameter rata rata sedimen (Mz) 3-7,7Ø dengan klasifikasi pasir sangat halus-lumpu sangat halus. Nilai rata-rata kandungan bahan organik sedimen tertinggi terdapat pada stasiun 2 (13,70%) yang terletak di sekitar hutan mangrove yang termasuk dalam klasifikasi bahan organik sedang. Nilai rata-rata kelimpahan kerang darah (A. granosa) tertinggi terdapat pada stasiun 4 (54 ind/m2), dengan pola sebaran mengelompok di semua stasiun. Hubungan karakteristik sedimen dengan kelimpahan kerang darah (A. granosa) di perairan Tanjung Balai Asahan tergolong hubungan yang kuat dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,529. Artinya ukuran partikel sedimen 52,9 % mempengaruhi kelimpahan kerang darah (A. granosa) diseluruh stasiun sementara 41,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hubungan kandungan bahan organik  dengan kelimpahan kerang darah (A. granosa) tergolong hubungan lemah, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,004. Artinya kandungan bahan organik sedimen 0,4% mempengaruhi kelimpahan kerang darah (A. granosa) diseluruh stasiun sementara 99,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti


Keywords


Perairan Tanjung Balai Asahan;Sedimen;Bahan Organik Sedimen;Kerang darah

Full Text:

PDF

References


Arfiati, D. 1986. Survei habitat dan sebaran populasi kerang (Anadara sp.) di Pantai Desa Pesisir, Probolinggo, Jawa Timur [laporan penelitian]. Universitas Brawijaya. Malang.

Emiyarti.2004. Karateristik Fisika Kimia Sedimen dan Hubungannya dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Teluk Kendari. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor. 95 hal.

Ghufron, H. K.M. 2012.Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. Jakarta: Rineka Cipta. 256 hlm.

Hartoko, A. 2010.Oseanografi dan Sumberdaya Perikanan - Kelautan Indonesia. UNDIP Press. Semarang. ISBN : 978979-704-892-1.

Hidayanto, W., A. Heru dan Yossita.2004. Analisis Tanah Tambak sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Tambak.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.Ed. 1, UI Press, Jakarta, 616 hlm. (diterjemahkan oleh Y. R. Koestoer dan S. Suharto).

Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Gramedia, Jakarta, 697 hlm.

Rifardi.2008a. Deposisi Sedimen di Perairan Laut Dangkal. Ilmu Kelautan. Indonesia Journal Of Marine Sciences 13(3) : 147-152.

Silitonga, B. 2015.Analisis kandungan Bahan Organik Sedimen dan Makrozoobentos diperairan Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

Sitorus, Dermawan. 2008. Keanekaragaman dan Distribusi Bivalva Serta Kaitannya Dengan Faktor Fisika-Kimia di Perairan Pantai Lambu Kabupaten Deli Serdang.

Situmorang, S.P., 2008. Geokimia Pb, Cr, Cu, dalam Sedimen dan Ketersediaanya pada Biota Benthik di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timur.[Skripsi].Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 100 hlm.

Tanjung, A. 2014. Rancangan Percobaan. Tantaramesta. Bandung

Tech, H. 1986. Recomended Protocols for Measuring Convebtional Sediment Variabels in Puget Sound, Final Report TC-3991-04for U. S. Environmental Protection Agency, Region 10, Seattle, WA.22pp (partial).

Widasari, F.N. 2013.Pengaruh Pemberian Tetraselmis Chuii dan Skeletonema Costatum Terhadap Kandungan EPA dan DHA pada Tingkat Kematangan Gonad Kerang Totok Polymesoda Erosa.Journal of Marine Research. 2(1): 15-24.

Wijaya, KH. 2009. Komunitas Perifiton dan Fitoplankton serta Parameter Fisika- Kimia Perairan Sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat.Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yona, D. 2002. Struktur Komunitas dan Strategi Adaptasi Moluska Dikaitkan dengan Dinamika Air pada Habitat Mangrove Kawasan Prapat Benoa, Bali.Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 57 hal.

Yunitawati, Sunarto, dan Zahidah Hasan. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Substrat dengan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sungai Cantigi, Kabupaten Indramayu.Jurnal Perikanan dan Kelautan Universitas Padjajaran.3(3): 221-227.


Article Metrics

Abstract view : 894 times
PDF - 1972 times

DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jpk.25.1.6-17

Copyright (c) 2020 Jurnal Perikanan dan Kelautan




Gedung Marine Center Lt 2. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.